Kediri, RAMtivi News Update —Persoalan kenakalan siswa kelas 10 SMKN 2 Kediri berinisial GA, guru wali kelas, Kepala bimbingan konseling (BK) hingga Kepala sekolah berujung menyerah dengan alasan sulit untuk dipertahankan oleh pihak sekolah dan meminta orang tua siswa untuk segera mencarikan sekolah pengganti/baru terlebih dahulu untuk anaknya di Kota Kediri pada Senin, 27 Februari 2023 yang lalu.
Diduga pihak sekolah sudah mempunyai maksud untuk memindahkan/mengeluarkan (GA) dari SMKN 2 Kediri secara terstruktur. Dengan demikian orang tuanya tidak punya pilihan lain dan harus segera mencarikan sekolah pengganti untuk anaknya, karena dirasakannya pasti sang anak tidak akan merasa nyaman jika masih berada di sekolah tersebut.
Komunikasi antara kedua belah pihak tidak membuahkan hasil yang baik, malah semakin memanas saat guru bimbingan konseling berbalas pesan dengan orang tua siswa (GA) melalui pesan singkat WhatsApp dan panggilan selular.
Diluar dugaan saat orang tua siswa datang ke sekolah untuk menemui guru bimbingan konseling BK diruangannya, orang tua siswa disuguhi senjata tajam (celurit) oleh sang guru BK yang arogan disaksikan beberapa guru lainnya.
” Dia ambil tas lalu membuka isinya celurit diletakkan di meja dan mengajak untuk keluar ruangan, awalnya saya diam bukan berarti takut hanya saja kok gak habis pikir dan tidak bisa menalar seorang guru melakukan hal demikian,” ungkap Erick Bagus Indranatan pada Senin, 13 Maret 2023.
Saat ditemui awak media di ruangan humas SMKN 2 Kediri, Misharuni, SPd. selaku Guru Tata Tertib menjelaskan bahwa (GA) sejak awal masuk di sekolah tersebut sudah sering melakukan masalah-masalah bahkan sempat diganjar skorsing berkali-kali sebab selalu mengulangi kesalahan.
” Yang jelas saya sudah berusaha mendidik (GA) tidak kurang-kurang sejak dia mulai masuk di sekolah ini. Kami juga mengantongi beberapa bukti kenakalannya. Bahkan beberapa kali skorsing diberikan hingga memanggil orang tuanya tidak membuat jera anak itu untuk melakukan kesalahan, berulang , ” ucap Misharuni, SPd. di SMKN 2 pada Selasa, 14 Maret 2023.
Saat dikonfirmasi tentang adanya senjata tajam (celurit), dengan tegas dan yakin Misharuni, SPd. yang saat kejadian ada diruangan memastikan tidak ada.
” Tidak ada, tidak ada senjata tajam dengan hal semacam begitu, kita tetap mulus pak karena guru-guru disini sudah tidak sanggup lagi lalu saya memberikan surat pengunduran diri kepada orang tuanya,” tegas Misharuni, SPd.
Terkait permasalahan dan proses hingga tindakan Guru tentang kasus kenakalan serta pemindahan sekolah murid kelas 10 (GA) M. Zamroji, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMKN 2 Kediri menyatakan dirinya tidak mengetahui dengan jelas alurnya mengingat baru menjabat di sekolah tersebut.
” Untuk permasalahan ini saya sudah menyarankan kepada pengurus bagian kesiswaan agar siswa (GA) segera dicarikan sekolah yang baru, surat pemindahan siswa ditandatangani. untuk senjata tajam sendiri saya tidak menyaksikan dan menurut keterangan Guru yang menangani bahwa dipastikan tidak ada celurit,” terang M. Zamroji, M.Pd
Hal senada diungkapkan oleh Nikmah Chelsi Chalissa Humas SMKN 2 Kediri saat dikonfirmasi di ruangannya.
” Jadi untuk penanganan murid bermasalah sepenuhnya oleh Guru BK, Tatib selanjutnya ke bagian kesiswaan,” pungkas humas SMKN 2 Kediri.(Bim)