Jakarta [RAMtivi.online] – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengumumkan bahwa sepanjang periode 1 Juli 2023 hingga 4 Februari 2024 telah terdeteksi sebanyak 2.907 sebaran hoax di ruang digital terkait Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Dalam penanggulangan masalah ini, pihaknya telah berhasil menurunkan 1.730 informasi palsu tersebut.
Menkominfo Budi Arie Setiadi mengungkapkan bahwa penyebaran hoax terkait politik dan Pemilu memiliki potensi merusak stabilitas sosial dan mempengaruhi opini publik. Oleh karena itu, pemerintah terus aktif dalam upaya pencegahan untuk mencegah penyebaran informasi palsu.
“Dalam rentang waktu yang relatif singkat, sebanyak 2.907 sebaran hoax terkait Pemilu 2024 telah terdeteksi di ruang digital. Namun, perlu dicatat bahwa kami sudah berhasil menurunkan 1.730 informasi palsu tersebut,” ungkap Menkominfo Budi Arie Setiadi dengan tegas pada konferensi pers di kantornya.
Menkominfo menjelaskan bahwa tim dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) bersama dengan Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) telah bekerja keras melakukan penilaian dan penanganan terhadap sebaran hoax tersebut. Dalam proses ini, mereka telah berhasil memblokir dan menurunkan konten-konten yang merugikan.
“Bekerja sama dengan tim BSSN dan Dirjen Aptika, kami telah melakukan penilaian dan penanganan terhadap kasus-kasus ini. Kami melibatkan teknologi canggih dalam memetakkan dan melacak penyebaran informasi palsu tersebut. Kami melakukan takedown terhadap 1.730 informasi yang terbukti sebagai hoaks,” tambah Menkominfo.
Budi Arie Setiadi juga menjelaskan bahwa dalam memerangi hoax, pemerintah tidak hanya bergantung pada upaya pemblokiran dan penghapusan, tetapi juga mengedukasi masyarakat. Menkominfo bersama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta lembaga terkait telah menyusun program-program pemberdayaan literasi digital sebagai langkah preventif.
“Pencegahan adalah salah satu fokus utama kami. Selain menangani sebaran hoaks, kami juga mengedukasi masyarakat dalam menyaring informasi yang mereka terima. Bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta lembaga terkait, kami telah menyusun serangkaian program pemberdayaan literasi digital guna membekali masyarakat dengan kemampuan memilah informasi yang benar,” jelas Budi Arie Setiadi.
Dalam menutup konferensi pers ini, Menkominfo Budi Arie Setiadi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama memerangi penyebaran hoax serta berbagi tanggung jawab dalam menjaga keutuhan informasi yang beredar di ruang digital. Hal ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan digital yang sehat dan aman, terutama menjelang Pemilu 2024.
Editor: Bimo Gunawan
Sumber: Kementerian Komunikasi dan Informatika