Kediri, ramtivi.online – Majapahit Hall Hotel Surya menjadi saksi dari diskusi yang dilakukan oleh Jarnaskop Nasional dan Alumni UNS dengan tema “Menggugat Ketidakadilan Sistem Perekonomian Indonesia”. Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Ketua Umum Jarnaskop, Dr. Agung Sudjatmoko, S.Pd., MM., Ketua Jarnaskop Jatim, Dr. Oyong Lisa. CMA., AK., CA., ACPA., CTIA., dan Ketua Perkumpulan Al Fath dan Caleg Provins Partai Ummat, Drs. Moh Djanjang TS., serta puluhan anggota dari berbagai wilayah di Jawa Timur, pada Sabtu 3 Februari 2024.
Diskusi ini menjadi penting karena mengusung isu perubahan dalam sistem perekonomian Indonesia yang dinilai kurang adil. Ketidakadilan yang terjadi dalam distribusi kekayaan, akses terhadap sumber daya, dan peluang usaha menjadi fokus utama dalam pembahasan. Jarnaskop, sebagai organisasi masyarakat yang memiliki komitmen untuk memperjuangkan perubahan menuju keadilan sosial, merasa perlu untuk menggugat ketidakadilan tersebut dan mencari solusi bersama.
Dr. Agung Sudjatmoko, Ketua Umum Jarnaskop, dalam pidatonya menyampaikan bahwa menjaga stabilitas ekonomi nasional adalah tugas bersama dan perubahan yang lebih adil harus diwujudkan. Ia juga mengajak seluruh anggota Jarnaskop dan alumni UNS untuk turut serta aktif dalam gerakan perubahan ini dan menjalin kerjasama dengan berbagai kelompok masyarakat yang memiliki visi yang sama.
Selain itu, Dr. Oyong Lisa, Ketua Jarnaskop Jatim, menekankan pentingnya regionalisme dalam perubahan ekonomi. Ia menjelaskan bahwa Jawa Timur memiliki potensi ekonomi yang besar, namun masih terdapat ketimpangan sosial dan ekonomi di beberapa wilayah. Melalui kerjasama yang kuat antara Jarnaskop Jatim dan alumni UNS, diharapkan dapat mengatasi ketidakadilan tersebut dan merangkul potensi-potensi daerah tersebut.
Drs. Moh Djanjang TS., sebagai Ketua Perkumpulan Al Fath dan Caleg Provins Partai Ummat, berpendapat bahwa perubahan yang diinginkan harus didasarkan pada nilai-nilai agama yang menekankan keadilan dan keberpihakan kepada yang lemah. Ia berharap dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, perubahan yang lebih adil dapat diwujudkan.
Diskusi ini diikuti oleh puluhan anggota Jarnaskop dari berbagai wilayah di Jawa Timur. Mereka aktif berdialog dan memperkuat pemahaman tentang perubahan yang ingin dikejar serta mencari strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Selain itu, para anggota juga berkomitmen untuk menggalang dukungan publik lebih luas demi mewujudkan keadilan dalam sistem perekonomian Indonesia.
Diskusi “Menggugat Ketidakadilan Sistem Perekonomian Indonesia” di Majapahit Hall Hotel Surya ini diharapkan dapat menjadi titik awal perjuangan Jarnaskop dan alumni UNS dalam merubah nasib perekonomian Indonesia menjadi lebih adil. Seluruh peserta sepakat untuk terus bergerak menuju perubahan yang diharapkan akan membawa dampak positif bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan.(Bim)