Dinamika Bantuan dan Respons Orang : Ketika Kewajiban Membantu Berubah Menjadi Harapan

Dinamika Bantuan dan Respons Orang : Ketika Kewajiban Membantu Berubah Menjadi Harapan

Jurnalis Muda Dewan Pers Bimo Gunawan (foto istimewa)

RAMTIVI ONLINE || NARASI — Ketika pertama kali memberikan bantuan kepada seseorang, reaksi yang diperoleh umumnya adalah ucapan terima kasih yang tulus dari penerima bantuan. Mereka akan merasa terbantu dan berterima kasih atas kebaikan yang telah dilakukan.

Namun, saat bantuan diberikan untuk kedua kalinya, penerima bantuan mulai mengantisipasi bantuan selanjutnya.

Ketika bantuan yang ke tiga kali diberikan, sikap seseorang yang tadinya bersifat pasif mulai berubah menjadi harapan yang tinggi terhadap bantuannya. Mereka mulai mengandalkan kehadiranmu untuk membantu mereka dalam situasi yang sulit.

Begitu juga pada bantuan ke empat, orang akan mulai merasa bahwa mereka berhak untuk menerima bantuanmu, dan mungkin menganggapnya sebagai suatu kewajiban dari pihak yang memberikan bantuan.

Namun, ketika sudah mencapai bantuan yang ke lima kalinya, hubungan bantuan antara pemberi dan penerima mulai berubah menjadi lebih kompleks. Penerima bantuan mulai bergantung pada bantuanmu sebagai kebutuhan yang tak tergantikan. Mereka menjadi terlalu bergantung padamu untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Perlu diketahui, ketika bantuanmu tiba-tiba terputus setelah bantuan yang ke lima, orang yang dulunya merasa terbantu dan bergantung padamu akan merasa kecewa, bahkan mungkin marah. Mereka mungkin merasa bahwa kewajibanmu adalah untuk terus membantu mereka, tanpa mempertimbangkan situasimu atau ketersediaanmu untuk memberikan bantuan.

Dengan demikian, penting untuk memahami dinamika hubungan saat memberikan bantuan kepada orang lain. Memberikan bantuan dengan bijaksana dan sesuai kapasitasmu akan membantu menjaga hubungan yang sehat antara pemberi dan penerima bantuan.


Penulis: Bimo Gunawan.

Comments (0)
Add Comment