Part 2 (Ahad 14 Juli 2024):
Tanggal 20 Mei 2024 para Jemaah Haji yang berjumlah 16 orang dalam rombongan kami sudah mendarat di Jeddah dan menginap disalah satu Hotel bintang 3 sambil menunggu jadwal Kereta Api Cepat Haramain High Speed Railway alias Haramain Express.
Perjalanan menuju Makkah Al Mukarramah dengan Haramain Express hanya ditempuh selama 40 menit. Pengecekan identitas para penumpang memang terasa lebih ketat dari biasanya di pintu keluar stasiun di Makkah.
Di sisi lain banyak berita-berita dan postingan di media sosial yang menginformasikan maraknya razia dan penangkapan jemaah Haji Indonesia yang menggunakan Visa Ziyarah oleh Askar (Polisi Sipil yang bertugas menjaga ketertiban untuk kenyamanan ibadah para jemaah selama di Arab Saudi) yang narasinya seolah menakut-nakuti para Jemaah yang sedang melaksanakan ibadah Haji dan membuat kawatir para keluarga yang di Indonesia.
Padahal yang terjadi sebenarnya tidak seperti yang di hembuskan di banyak media sosial, para Jemaah yang di beritakan di razia dan ditangkap itu adalah para Pekerja atau Jemaah Umroh yang ijin tinggalnya sudah habis beberapa bulan yang lalu (over stay) dan yang ditangkapi adalah para pembuat onar atau kejahatan seperti Pemalsuan Identitas atau Tasreh, Pembawa Narkoba dan kejahatan lainnya.
Terkait berita adanya Jemaah Haji yang di razia dan dibawa ke Jeddah memang benar adanya yaitu para Jemaah Haji dari berbagai negara yang tidak memiliki Tasreh atau yang Tasreh nya palsu.
Pemerintah Arab Saudi melalui General Authority for Statistics melaporkan jumlah jemaah Haji 1445 Hijriah/2024 Masehi yang melalui jalur resmi lewat Pemerintah negaranya masing-masing mencapai 1.833.164 orang. Rinciannya, 221.854 jemaah berasal dari Arab Saudi dan 1.611.310 jemaah dari luar negara Arab.
“Tidak ada lagi istilahnya Haji ilegal”, kata Tawfiq Al-Rabiah Menteri haji Arab Saudi saat kunjungan nya ke Indonesia dari 29 April hingga 2 Mei 2024.
Pemerintah Arab Saudi telah siap menyambut kedatangan calon jemaah Haji dari seluruh dunia, kata Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah selaku Menteri Haji Arab Saudi seraya menekankan bahwa pemerintahnya juga terus memberikan perhatian pada pelaksanaan haji melalui jalur tidak resmi atau jemaah Haji secara mandiri yang jumlahnya lebih banyak.
Dalam kesempatan konferensi pers, Tawfiq Al-Rabiah lebih lanjut mengatakan Kerajaan Arab Saudi tahun 2024 ini juga mulai menggunakan sistem bernama aplikasi Nusuk, yakni mewajibkan penggunaan identitas Jemaah Haji / Umroh berupa Smart Card yang mempermudah para jemaah Haji.
“Aplikasi ini baru diperkenalkan pertama kalinya di Indonesia, dan ini memudahkan pergerakan seluruh jemaah Haji selama melakukan ibadah Haji,” katanya.
Smart Card adalah kartu yang dibuat khusus untuk memberikan pelayanan mulai hotel, transportasi, katering hingga fasilitas kesehatan kepada jemaah Haji, yang memuat informasi tentang identitas jemaah Haji dan membantu jemaah untuk mengetahui lokasi-lokasi yang ada di tempat pelaksanaan ibadah Haji.
“Selamat Datang wahai Jemaah Haji yang mulia, selamat datang dengan nyaman dan sukacita atas segala keutamaan yang diberikan kepada kalian, saat ini hanya Tasreh (ijin akses Amuzna) yang harus kalian miliki para Jamaah Haji untuk bisa masuk ke wilayah dan melakukan ritual Haji mulai Wukuf di Arafah, Mabits di Muzdalifah dan Lempar Jumrah di Jamarat Mina”, mengutip isi kutbah Jumat pada 24 Mei 2024 oleh Syaikh Prof. Dr. Abdurrahman Al Sudais (Imam Jum’at Masjidil Haram).
Dalam Surat Ali Imran ayat 97 Allah berfirman: “Siapa yang memasukinya (Baitullah), maka amanlah dia (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah Haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke Baitullah”. (9-Makkah)
Bersambung…
Part 3 (direncanakan tayang Sabtu, 20 Juli 2024):
Nikmatnya Wukuf di Padang Arafah di bawah terik matahari dengan suhu 51 derajat celcius, bermalam di Muzdalifah dan melempar Jumroh di Jamarat Mina…