Jelang Pemilu, Mafindo Menggugah Mahasiswa Berpikir Kritis Melalui Kelas Prebunking di Kabupaten Karangasem Bali

Bali, ramtivi.online – Beberapa bulan lagi, tepatnya pada 14 Februari 2024 bangsa Indonesia akan melaksanakan rangkaian pesta demokrasi akbar, yaitu Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilihan Anggota Legislatif. Selanjutnya pada bulan November tahun 2024 juga akan dilaksanakan Pemilihan Kepala dan Wakil Kepala Daerah secara serentak di 516 kabupaten/kota dan 38 provinsi di Indonesia.

Pemilihan Umum menjadi agenda penting bagi setiap bangsa karena Pemilu merupakan wujud dari kedaulatan rakyat serta instrumen demokrasi resmi bagi warga negara untuk memilih pemimpin yang akan menjalankan roda pemerintahan. Sebagai salah satu persiapannya, segenap anak bangsa memiliki tugas untuk memastikan bahwa informasi tentang Pemilu tersebar di masyarakat dengan jelas, tepat dan merata. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini di masyarakat masih sering terjadi misinformasi, disinformasi dan malinformasi. Untuk mencegah masalah itu menjadi pengganggu pesta demokrasi, masyarakat perlu dibekali dengan literasi digital dan peningkatan kemampuan berpikir kritis dengan alat bantu yang tepat.

Oleh karenanya, Komunitas Relawan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Bali menyelenggarakan kegiatan literasi digital berupa Kelas Prebunking untuk para mahasiswa terpilih pada hari Sabtu, 14 Oktober 2023 bertempat di Aula Tertutup, STKIP Agama Hindu Amlapura. Terdapat 40 peserta yang mendaftarkan diri pada kegiatan ini. Para peserta berasal dari unsur Badan Eksekutif Mahasiswa STKIP Agama Hindu Amlapura dan Himpunan Mahasiswa Prodi dari 4 Prodi yakni Pendidikan Agama Hindu, Pendidikan Bahasa Bali, Pendidikan Bahasa Inggris dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Penyelenggaraan Kelas Prebunking mendapatkan dukungan penuh dari para mitra yakni STKIP Agama Hindu Amlapura, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Karangasem dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Karangasem.

Selain untuk membangun imunitas mahasiswa terhadap penyebaran berita bohong yang kerap terjadi menjelang Pemilu, Kelas Prebunking ini diharapkan juga mampu mendorong peningkatan partisipasi aktif para pemilih pemula.

Memang, setiap memasuki masa kampanye Pemilu, akan selalu ada berita-berita bohong yang disebarkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Terkadang tujuannya sangat jelas ingin menjatuhkan pasangan calon lain. Terkadang tujuannya untuk mendegradasi legitimasi penyelenggara Pemilu.

Mahasiswa sebagai pemilih pemula harus pandai dalam memilah informasi yang diterimanya. Salah satu fungsi mahasiswa sebagai agent of control sepatutnya mampu menjadi panutan dalam pengawasan penyebaran informasi di masyarakat.

 

Kegiatan Kelas Prebunking ini diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Doa bersama. Dalam sesi pertama, Indria Trisni Puspita sebagai Koordinator Wilayah Mafindo Bali menyampaikan pentingnya literasi digital dan pemahaman mengenai informasi Pemilu yang benar agar masyarakat tidak mudah terhasut berita bohong. Semua Relawan Mafindo Bali siap bergerak dan berkolaborasi untuk menjaga Pemilu 2024. Beliau berharap kolaborasi yang terjalin pada hari ini dapat terus terjaga dengan komunikasi yang lebih intens.

Sambutan selanjutnya diberikan oleh Plt. Ketua Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Karangasem, I Gusti Ngurah Swisnawa.

” hoaks pada hari ini begitu masif terjadi. Kita harus waspada karena setiap saat bisa muncul hoaks yang bertebaran dari berbagai platform digital. Ini harus diantisipasi bersama. Saya berharap mahasiswa turut membantu memberikan informasi yang benar kepada masyarakat”, ujarnya

Pada sambutan ketiga, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Karangasem yang diwakili oleh Ngurah Gede Maharjana, S.H. menyampaikan tentang proses dari Pemilu dan pentingnya masyarakat mengecek namanya di Daftar Pemilih Tetap (DPT).

“Masyarakat juga harus tahu mekanisme dalam Pemilu dan proses penghitungan suara yang benar, agar tidak termakan berita hoaks yang beredar. Bahwa proses penghitungan suara itu berjenjang. Mulai dari tingkat desa dibawa ke tingkat kecamatan. Lalu tiba pada tingkatan kabupaten, provinsi dan barulah dihitung secara nasional”, jelasnya.

Selain itu ia juga menegaskan bahwa pada Pemilu 14 Februari 2024 akan ada lima surat suara. Mulai dari Presiden dan Wakil Presiden, DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten. Setelah itu akan dilanjutkan dengan pemilihan Gubernur dan Bupati/Walikota. Semua proses panjang ini sepatutnya diperhatikan oleh seluruh masyarakat.

 

Sambutan terakhir diisi oleh Dr. I Komang Badra, S.Pd., M.Pd.H. sebagai Wakil Ketua 3 STKIP Agama Hindu Amlapura.

” Saya sangat bangga bahwa kampus ini terpilih menjadi tempat kegiatan Kelas Prebunking pertama di Bali. Tentu akan menjadi sebuah pembelajaran berharga bagi mahasiswa agar lebih peka terhadap peredaran hoaks, terutama sepanjang Pemilu nanti”, ucapnya.

Ditambahkannya bahwa telah aktif dalam kegiatan anti hoaks di Karangasem sejak 2016 dan dirinya menyatakan ingin agar segenap Sivitas Akademika diberi kesempatan untuk bergabung dalam Mafindo, Baik melalui pelaksanaan kegiatan bersama maupun inisiasi pembentukan Komisariat Mafindo di STKIP Agama Hindu Amlapura.

Sesi utama pada Kelas Prebunking dimulai dengan pemetaan mis/dis informasi yang bawakan oleh fasilitator pertama Devina Maharanisyah. Para peserta diberikan penjelasan tentang penyebaran mis/dis informasi, contoh dari mis/dis informasi hingga memberikan pemahaman mengenai echo chamber lainnya.

Fasilitator kedua yakni I Ketut Yoga Pramuditya dengan materi Aktor dan Tujuan, Konten, Takktik, Modus (AKTM). Materi ini menekankan pada kewaspadaan tentang siapa saja yang bisa menjadi aktor penyebar hoaks, konten yang digunakan dalam menyebarkan hoaks, taktik atau strategi penyebaran hoaks dan modus yang digunakan dengan memahami motivasi para pembuat hoaks tersebut. Fasilitator juga mengajak para peserta agar lebih sadar dengan permasalahan tersebut.

Fasilitator ketiga Ni Wayan Sylviana Devi menjelaskan materi prebunking dan perbedaan prebunking dengan debunking.

Terakhir fasilitator keempat, yaitu Ni Wayan Sukarini dengan materi pembuatan konten prebunking. Membuat konten prebunking adalah salah satu tindakan nyata dalam memerangi hoaks di media sosial.

Sebelum sesi berakhir, para peserta sangat antusias untuk mengenal Mafindo Bali lebih dalam. Dengan gembira mereka mengikuti media sosial dari @mafindoid dan @mafindobali. Tidak lupa, seluruh peserta dan panitia berfoto bersama dengan membawa cinderamata yang telah disiapkan Mafindo Bali.

Di penghujung kegiatan tersebut, Ni Nyoman Putu Vita Suantari sebagai MC menyampaikan terimakasih kepada para peserta yang telah aktif sepanjang pagi hingga sore mengikuti Kelas Prebunking Mafindo Bali.

Alan Trijaya

Comments (0)
Add Comment